Miskonsepi dalam Fisika, apa ya ???

Assalamu'alaikum. Sebelum mengetahui, apa saja sih miskonsepsi dalam fisika itu. Kita harus tahu dulu, apa itu miskonsepsi ?
Apa ya ?

Miskonsepsi adalah salah konsep menunjuk pada sesuatu yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima para pakar dalam bidang itu (atau tidak sesuai dengan tuntutan keilmuan suatu disiplin ilmu tertentu.

Kondisi yang bagaimana yang memungkinkan terjadinya perubahan miskonsepsi menjadi konsep yang benar?

-          Siswa harus merasa tidak puas dengan adanya pemahaman yang salah.
-          Siswa harus mempunyai pemahaman minimal tentang konsep baru.
-          Konsep baru harus logis dan dapat diterima akal.
-          Konsep baru harus mempunyai daya memprediksi dan ekplanasi.


Mengapa orang suka mneyebut miskonsepi ?
itu karena :

-          Istilah itu sudah mempunyai makna bagi orang awam
-          Dalam pendidikan sains, istilah itu sudah membawa pengertian-pengertian tertentu sesuai dengan pemikiran saintifik saat ini.
-          Istilah itu mudah dimengerti baik oleh para guru maupun masyarakat umum.
Diistilahkan juga dengan konsep alternatif, karena:
-          Konsep alternatif lebih menunjuk pada penjelasan berdasarkan pengalaman yang dikonstruksikan oleh siswa sendiri.
-          Istilah itu memberikan penghargaan intelektual kepada siswa yang mempunyai gagasan tersebut.
-          Kerap kali konsep alternatif secara kontekstual masuk akal dan juga berguna untuk menjelaskan persoalan yang sedang dialami siswa.

BEBERAPA CONTOH MISKONSEPSI DALAM FISIKA
1.      Mekanika
a.      Gerak
1)      Konsep kecepatan sesaat, percepatan sesaat. (mereka memahami istilah sesaat sebagai suatu waktu interval meski merupakan interval yang sangat kecil).
2)      Konsep percepatan gravitasi.
3)      Konsep benda yang lebih berat akan jatuh lebih cepat daripada benda yanglebih ringan.
4)      Konsep bila dua benda bergerak dengan waktu dan percepatan yang sama, mereka akan mempunyai jarak tempuh yang sama.
5)      Siswa sulit menangkap mengapa kecepatan pada puncak suatu proyektil adalah nol, padahal percepatannya tidak nol.
b.      Gaya, Massa, dan Berat
Banyak siswa bingung dengan konsep unit dari gaya, massa, dan berat. Menurut fisika berat G adalah gaya F dan unit Newton, namun massa m unit kg. Namun siswa banyak memahami bahwa berat adalah massa yang berunit kg.
            Beberapa siswa menghubungkan gaya dengan suatu akal dan gerak. Mereka menangkap bahwa jika tidak ada suatu gaya, tidak akan ada suatu gerakan. Akibatnya mereka berpikir bahwa bila tidak ada gerak sama sekali, maka tidak ada gaya.
c.       Hukun Newton Ketiga
Banyak siswa berpikir bahwa gaya aksi dan reaksi dalam hukum ini bekerja pada titik yang sama dari objek yang sama. Padahal menurut fisika dua gaya itu bekerja pada objek yang berbeda.
d.      Kerja, Kekekalan Energi, dan Momentum.
1)      Menurut fisika, kerja (W) sama dengan gaya F kali jarak s (W= F.s) . Jika suatu gaya F bekerja pada suatu objek dan objek itu tidak bergerak dalam suatu jarak tertentu, maka tidak ada kerja (W).
2)      Beberapa siswa mengalami kesulitan untuk memahami konsep kekekalan energi. Mereka mengalami dalam hidup mereka bahwa jika mengendarai motor cukup lama, bensinnya akan habis. Bagaimana mungkin dikatakan bahwa energinya kekal?
3)      Beberapa siswa beranggapan bahwa bila kereta dengan kecepatan yang sama tetapi arahnya berlawanan bertumbukan, mereka akan berhenti karena kecepatan totalnya menjadi nol. (AV= 0). Mereka lupa bahwa kekekalan momentum membutuhkan Am.v= 0. Maka jika massanya berbedam mereka tidak akan berhenti langsung.
e.       Bidang Termodinamika
Banyak siswa memiliki pengertian bahwa suatu benda yang mempunyai suhu lebih tinggi selalu punya panas yang lebih tinggi.
Mereka menyamakan begitu saja pengetian suhu dengan panas/kalor. Kerap kali mereka tidak membedakan antara suhu dan panas.
f.       Bidang Listrik dan Magnet
Beberapa siswa masih salah mengerti mengenai arus dalam sirkuit yang tertutup. Mereka beranggapan bahwa tegangan hanya terjadi dalam suatu rangkaian tertutup. Bila ada rangkaian terbuka yang dihubungkan dengan baterai, mereka berkeyakinan bahwa tidak ada tegangan di situ.
g.      Bidang Optik dan Fismod
1)      Hukum refleksi cahaya  kedua. Mereka berpikir bahwa kesamaan antara sudut datang dan sudut refleksi hanya terjadi pada suatu cermin datar.
2)      Siswa berpikir bahwa bentuk atom berbeda-beda seperti bujur sangkar, kerucut, silinder, dsb.
3)      Banyak siswa dari lateral tidak mengerti bahwa dalam teori atom berlaku:
o    Molekul-molekul gas adalah bergerak secara tetap.
o    Penambahan panas dan pengurangan panas akan menyebabkan perubahan dalam gerak molekul.
o    Anatara partikel ada ruang sela.
BAGAIMANA CARA MENGIDENTIFIKASI MISKONSEPSI?
1.      Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu alat skematik untuk memperesentasikan suatu rangkaian konsep yang digambarkan dalam suatu kerangka proposisi. Peta ini mengungkapkan hubungan-hubungan yang berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan pokok. Peta konsep disusun secara hierarkis, konsep yang lebih umum berada di atas map itu.
Miskonsepsi dapat diidentifikasi dengan melihat hubungan antara dua atau lebih konsep apakah benar atau tidak. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang salah dan tidak ada hubungan yang lengkap antar konsep.
2.      Tes Multiple Choice dengan Reasoning atau Pertanyaan Terbuka.
Siswa diberi soal atau tes pilihan ganda dengan alasan. Dalam bagian reasoning, siswa harus menulis alasan mengapa memilih jawaban itu.
Atau siswa diberi soal tes pilihan ganda dengan interview.
Berdasarkan hasil jawaban yang jelek dalam multiple choice itu, mereka mewawancarai siswa.
Tujuan wawancara adalah untuk meneliti bagaimana siswa berpikir dan  mengapa mereka berpikir seperti itu.
3.      Tes Esai Terbuka
a)      Guru dapat mempersiapkan suatu tes esai yang memuat beberapa konsep fisika yang memeang mau diajarkan atau yang sudah diajarkan.
b)      Dari tes tersebut dapat diketahui salah pengertian yang dibawa siswa dan salah pengertian dalam bidang apa.
c)      Beberapa siswa diwawancarai untuk lebih mendalami mengapa mereka punya gagasan seperti itu.
d)     Dari wawancara itu akan kentara darimana salah pengertian itu dibawa.
4.      Wawancara
a)      Guru memilih beberapa konsep fisika yang diperkirakan sulit dimengerti siswa, atau beberapa konsep fisika yang pokok dari bahan yang akan diajarkan.
b)      Kemudian siswa diajak untuk mengekspresikan gagasan mereka mengenai konsep di atas.
c)      Dari sini dapat dimengerti miskonsepsi yang ada dan sekaligus ditanyakan dari mana mereka memperoleh konsep alternatif tersebut.
5.      Diskusi Dalam Kelas
a)      Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagasan mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau ang akan diajarkan.
b)      Dari diskusi dikelas itu dapat dideteksi juga apakah gagasan mereka tepat atau tidak. Guru dapat mengetahui miskonsepsi yang dimiliki siswa.
c)      Cara ini lebih cocok digunakan pada kelas yang besar dan juga sebagai penjajakan awal.
DARIMANA MUNCUL ADANYA MISKONSEPSI PADA DIRI SISWA
Dapat berasal dari diri siswa sendiri (konsepsi awal sebelum pelajaran, pengalaman, kemampuan, dan minat)
a)      Dapat dijelaskan dengan filsafat konstruktivisme (siswa membangun pengetahuan awal sebelum belajar formal)
b)      Gagasan asosiatif siswa (asosiasi siswa terhadap istilah sehari-hari, misal asosiasi terhadap gaya dengan aksi atau gerakan, dan mengasosiasikan kerja dengan energi)
c)      Intusi yang salah dan perasaan siswa (pandangan manusiawi, misal jika dua benda punya percepatan sama, kecepatan dan jaraknya juga sama. Jika kecepatan adalah nol, maka percepatannya juga nol.
d)     Pengalaman siswa (dalam kehidupan sehari-hari, siswa berpikir energi kekal yang artinya walaupun digunakan akan tetap benilai sama dan kekal, tanpa memikirkan perubahan energi yang terjadi)Dapat berasal dari guru yang juga punya salah pengertian dan salah mengajar.
a)      Guru tidak memahami konsep fisika yang baik,
b)      Cara guru mengajar yang klasik, hanya terpaku pada matematis bukan konsep.
c)      Guru memberikan contoh yang keliru. Dari buku yang digunakan (bahasa sulit dimengerti, atau pembahasan yang salah) Berasal dari penggunaan metode mengajar. Penggunaan analogi yang salah dalam mengajarkan konsep, misal guru yang membandingkan listrik dengan aliran air. Ini dapat menjelaskan kepada siswa mengenai aliran listrik, tetapi dapat menimbulkan miskonsepsi tentang tegangan.
BEBERAPA ALTERNATIF MENGATASI MISKONSEPSI
1.      Interaksi dengan Siswa
a)      Guru memahami kerangka berpikir siswa,
b)      Guru mendefinisikan konsep dengan jelas dan tidak ambigu serta melatih siswa dengan cara yang sama. Guru harus konsekuen dalam menggunakan term yang sama dalam contoh-contoh.
c)      Diskusi dengan siswa, mengungkap pengetahuan siswa.
d)     Probelem solving, siswa mengerjakan soal untuk mengecek mereka salah konsep atau tidak, dilatih untuk mengorganisasikan kemampuannya.
e)      Percobaan atau pengalaman lapangan,
f)       Pemberain pengalaman anomali, percobaan yang berlawanan dengan gagasan siswa yang salah.
2.      Guru dan Metode Mengajar
a)      Guru harus menguasai konsep dengan baik,
b)      Pemberian analogi harus tepat,
c)      Pegarahan peta konsep yang dibuat siswa.
d)     Pemberian contoh dalam hidup sehari-hari untuk mengajarkan rumus atau konsep, hukum, teori, dan hal-hal yang baru.
Rinciannya sbb:
a)      Siswa harus menerjemahkan simbol/rumus dengan kata-katanya sendiri,
b)      Siswa diajak untuk menguraikan dan menjelaskan arti dari konsep-konsep itu,
c)      Guru menggunakan pertanyaan kualitatif,
d)     Siswa didukung untuk berkesimpulan. Memberikan soal dengan penekanan konsep, bukan matematis.
e)      Memberi data-data yang tidak ada hubungannya, kemudian siswa menentukan sendiri data itu diperlukan atau tidak.
f)       Beri rumus yang tidak digunakan, suruh siswa menentukan sendiri apakah rumus itu dapat digunakan atau tidak.
3.      Buku
Sangat penting bahwa buku teks dibuat dengan benar dan secara konseptual juga benar.
Kesalahan yang ditulis dalam buku teks akan mudah dicerna siswa sehingga mereka memperoleh salah pengertian.
KESIMPULAN
1.      Miskonsepsi sering terjadi dalam berbagai disiplin ilmu pada diri siswa.
2.      Sesuai dengan pandangan konstruktivisme, siswa diiberi kebebasan untuk membangun konsep sendiri, tetapi bila terjadi kesalahan perlu diluruskan dengan cara yang bijak.
3.      Kita perlu tahu bagaimana konsep siswa, maka penting untuk mereka diberi kesempatan mengungkapakan gagasan dari konsepnya. Sehingga dapat diketahui penyebab dan dapat membantunya.
4.      Evaluasi dapat juga membantu mengurangi dalah konsep, asa evaluasi diberikan untuk sungguh mendeteksi konsep-konsep siswa.
5.   Dibutuhkan guru yang menguasai bahan , memahami kesulitan dan kesalahan siswa,  serta rela bertekun dengan siswa. Butuh waktu lama untuk  membantu siswa mengatasi salah konsep. Guru diajak untuk mau bersabar.



reference : http://nerianggraini.blogspot.co.id/2014/04/miskonsepsi-dalam-pembelajaran-fisika.html

Comments